2012
MODUL 2
KEGIATAN BELAJAR 1
BENTUK-BENTUK KERJA SAMA PERPUSTAKAAN
Kerja sama pengadaan, pengolahan, penyimpananm dan pelayanan
A. Bentuk - bentuk Kerja Sama
Dalam dunia perpustakaan di kenal pelbagai jenis bentuk kerja sama yang masing-masing di laksanakan sesuai dengan kebutuhan dari pihak-pihak yang bekerja sama, antara lain :
Pemanfaatan koleksi pustaka secara bersama ( Resaurce Sharing )
Ada beberapa jenis kerja sama dalam kategori ini yaitu :
a. Silang layan
Dalam kategori ini kerja sama yang di lakukan berkisar pada saling meminjamkan pustaka berupa bahan asli, surogate dokumen ataupun hanya dengan penyediaan fasilitas reproduksi bahan yang di perlukan baik berupa foto copy, ataupun bentuk mikro dan sebagainya, baik secara manual ( konvensional ) maupun berbasis web ( online ).
b. Pemakaian ruang baca dan fasilitas lain
c. Pertukaran data bibliografi
Kerja sama dalam bibliografi merupakan suatu bentuk kerja ssama yang di lakukan akhir-akhir ini tak terkecuali di indonesia.
B. Katalog sebagai sarana penelusuran koleksi/informasi
C. Penelusuran internet
Ada bebrapa manfaat Internet, yaitu :
1. Untuk mendapatkan informasi keperluan pribadi dan profesioal
2. Sebagai sumber data, internet juga memungkinkan terjadinya globalisasi informasi
3. Sebagai sarana kerja sama antar pribadi atau kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu.
4. Sebagai media komunikasi, untuk mengikuti perkembangan teknologi, menjebatani lembaga pemerintah, universitas, serta sarana diskusi yang bersifat global.
5. Penunjang sistem jarak jauh.
6. Sebagai sarana hiburan dan hobi.
7. Menghemat biaya, administrasi, dan cetak yang biasanya di lakukan dengan mengirim surat melalui pos atau fax, karena biaya penggunaan telefon dinyatakan dengan pulsa lokal.
Beberapa contoh kegiatan yang dilakukan perpustakaan yang mengadakan kerja Pemanfaatan koleksi pustaka secara bersama ( resource sharing ) yang di lakukan di Indonesia yaitu antara lain :
1. Perpustakaan Pusat Dokumentasi dan informasi ilmiah ( PDII-LIPI )
Perpustakaan Pusat Dokumentasi dan informasi ilmiah ( PDII-LIPI ) telah memiliki alamat situs http://www.pdii.lipi.go.idyang dapat di akses dari seluruh dunia.
2. Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian ( PUSTAKA )
3. Pemanfaatan Koleksi Pustaka secara Bersama (resource sharing ) melalui Inhernt pada Perguruan Tinggi.
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi pada tahun 2006 telah membangun suatu jaringan komputer antar perguruan tinggi yang dinamakan INHERENT.
Adapun tujuan dan fungsi utama jaringan ini adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi ( TIK ) untuk menjunjung kegiatan tridarma serta pengelolaan perguruan tinggi.
Fungsi jaringan bagi perguruan tinggi adalah :
a. Untuk sharing Knowlage antar perguruan tinggi yang terhubung dengan INHERET
b. Untuk meningkat mutt pendidikan tinggi di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunukasi ( TIK ) untuk menjujung kegiatan tridarma serta pengelolaan perguruan tinggi.
c. Mewujudkan masyarakat informasi di kalangan perguruan tinggi yang berbasis pada TIK
d. Meningkatkan Sumber daya informasi seperti perpustakaan ibadah
e. INHERENT juga dapat di gunakan untuk mengadakan kuliah jarak jauh ( distant learning ) selain untuk telefonference antar universitas.
f. INHERENT menyatukan seluruh nusantara yang secara geografis sulit di jangkau.
g. INHERENT dapat di manfaatkan untuk semua fungsi, baik untuk fungsi edukasi maupun hiburan.
D. Kerja Sama Pengadaan
Ada beberapa bentuk kerja sama yang dapat di lakukan untuk menambah koleksi pustaka ataupun memanfaatkan dana yang tersediasemaksimal mungkin yaitu :
1. Spesialisasi tertentu dalam pengumpulan koleksi koleksi pustaka dalam subyek-subyek tertentu, engan bentuk kerja sama semacam ini, tiap-tiap perpustakaananggota dapat mengkhsuskan diri dalam mengumpulkan koleksi pustaka dalam bidang tertentu se-komprehensifmungkin, sehingga duplikasidapat terhindar untuk koleksi pustaka yang jarang terpakai.
2. Tukar menukar.
3. Salah satu fungsi perpustakaan merupakan tempat penyimpanan hasil karya manusia
4. Perpustakaan menjalin kerja sama dengan perpustakaan-perpustakaan lain baik yang sejenis maupun tidak.
5. Bahan pustaka yang dipertukarkan dapat berupa
a) Terbitan perpustakaan sendiri misalnya daftar pustaka, indeks artikel maupun bibliografi
b) Publikasi/terbitan dari unit kerja induk. Misalnya unit kerja induk telah memiliki jurnal yang layak untuk di tukar oleh bahan-bahan pustaka lain yang dimiliki unit kerja/instansi lain.
6. Berbagai instansi pemerintah, yayasan, maupun LSM umumnya memiliki publikasi yang bisa di berikan cuma-cuma kepada perpustakaan.
7. Beberapa perpustakaan memiliki kebijakan kegiatan penyiangan koleksi pustakawan hendaknya mencari tahu perpustakaan-perpustakaan mana yang akan menyiangi koleksi dan kemudian bisa di manfaatkan oleh kita.
8. Koleksi pribadi, cara ini memerlukan pendekatan pribadi, sebab tidak semua kolektor buku akan melepas begitu saja bukunya untuk kepentingan perpustakaan.
9. Hunting di pameran buku dan bursa buku bekas --- pameran buku biasanya memberikan diskon besar-besaran, kesempatan ini bisa di manfaatkan sebaiknya bagi pengelola perpustakaan sekolah untuk memborong buku.
Perpustakaan peserta AS yang ikut serta dalam proses pengadaan buku terbitan indonesia ialah :
1. Library of Conggress di Washington D.C
2. Cornell University
3. Yale University
4. University of Wisconsin in Madison
5. Northern Illinois University
6. University of Hawai
7. University of California ( Berkeley )
8. The Centre for Research Libraries yang berafiliasi dengan Nasional Agricurtural Library dan Nasional Library of Medicine
E. Memanfaatkan Teknologi Informasi
F. Kerja Sama Pengkatalogan
1. Kerja sama Pengkatalogan Terkomputerisasi
Tujuan Kerja sama Pengkatalogan Terkomputerisasi adalah membuat suatu sistem pengkatalogan yang sesuai dengan pemanfaatan dan peruntukannya.
Sumber-sumber pembuatan katalog terkomputerisasi terdapat dari :
a. Katalog manual lokal yang berbentuk lembaran atau kartu cetak
b. Sistem akuisisi bahan pustaka terkomputerisasi, di mana operator sistem selain melakukan pemesananjuga membuat katalog
c. File yang di buat oleh katalogers, baik telah berformat MARC maupun belum.
d. Penggabungan ( integrasi ) file database katalog antar perpustakaan
e. Membeli katalog komersial berformat MARC
f. Hasil katalog terkomputerisasi dapat diakses melalui Online Public Acces atalogue ( OPAC ) atau situs web.
Dampak dari pengkatalogan terkomputerisasi adalah :
a. Setiap rekod dari katalog menjadi pusat bibliografi dari sistem manajemen perpustakaan
b. Kemampuan pertukaran katalog atar perpustakaan memaksa setiap perpustakaan untuk memakai standar konvensional atau sama.
c. Ketersediaan data bibkliografis terpasang menjadi lebih beragam dan lengkap karena adanya penggabungan atau pertukaran metadata antar perpustakaan, kerjasama antara akuisisi, penyimpanan dan sirkulasi bahan pustaka antara perpustakaan.
d. Ruang perpustakaan dapat dimanfaatkan lebih banyak untuk layanan pengguna, dibandingkan untuk penyimpanan, karen akoleksi digital hanya memerlukan sedikit ruang simpan, dan sedikit memakai peralatan penunjang semacam rak buku dan laci katalog.
e. Format katalog yang berbeda dapat di pilih untuk lokasi katalog yang berbeda, sehingga memungkinkan format rekod yang berbeda, akses ke subses database berbeda dan perbedaan bentuk fisik katalog.
f. Prosedur pengatalogan menjadi terstruktur karena adanya format/ standar yang baku ( lihat pada form pengisian INDOMARC ).
g. Format katalog dapat tampil di layar computer sesuai dengan keinginan pustakawan dan pengguna, melalui OPEC atau situs Web.
2. Kerja Sama Penyusun Katalog Induk.
a. Pengertian katalog induk.
Katalog berasal dari bahasa latin “ catalogus “ yang berarti daftar barang atau benda yang di susun untuk tujuan tertentu.
Contoh : katalog dalam pengertian umum adalah Sophie Martin Le Catalogue, katalog penerbit dan sebagainya.
Beberapa definisi katalog menurut ilmu perpustakaan dapat di sebutkan sebagai berikut :
1) Katalog perpustakaan adalah daftar buku dalam sebuah perpustakaan atau dalam sebuah koleksi.
2) A catalogue is a list of, a collection of books and/ or other collection, where this material my be found ( Hunter, 199, p. 1 )
3) Katalog perpustakaan merupakan suatu rekaman atau daftar bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu perpustakaan atau bberapa perpustakaan yang di susun menurut aturan sistem tertentu.
Hal – hal yang dipertimbangkan dalam menyusun katalog induk ialah :
1) Tujuan dan hubungannya dengan katalog induk yang telah ada.
2) Wilayah yang akan di cakup
3) Bahan pustaka yang di cakup
Bahan perpustakaan yang akan di cakup oleh katalog induk dapat dilihat dari berbagai segi sebagai berikut :
(a) Bentuk bahan perpustakaan
(b) Subjek
(c) Periode
(d) Bahasa
(e) Huruf
(f) Asal terbitan
4) Penjajaran entri
5) Data bibliografi yang di muat
6) Penyusunan dan revisi
7) Bentuk Fisik
b. Fungsi Katalog
(1) Memungkinkan seseorang Menemukan sebuah buku yang di ketahui dari pengarang, judul atau subyeknya.
(2) Menunjukkan apayang di miliki sesuatu perpustakaan oleh pengarang tertentu, pada subyek tertentu, dalam literatur tertentu.
(3) Membantu dalam pemilihan buku berdasarkan edisinya atau berdasarkan karakternya.
c. Mempermudah penyalinan katalog ( copy Cataloguing ).
d. Mendukung Pengawasan Bibliografi ( Bibliographic Control ).
e. Menopang Silang Layan ( Inter Library Loan ).
f. Katalog Induk Karya Ilmiah Perguruan Tinggi dan Kebutuhan Informasi Stakeholders.
g. Sulitnya Membangun dan Mengembangkan katalog Induk.
3. Kerja sama pertukaran Data Bibliografi.
4. ISBN dan Kerja Kama Katalogisasi Dalam Terbitan ( KDT )
G. Kerja Sama ISSN( International Standar Serial Number atau nomor standar internasional terbitan berseri )
H. Kerja Sama ISMN( INTERNATSIONAL STANDARD MUSIC NUMBER )
Ismn memberikan layanan identitas yang unik untuk :
1. Editorial dan proses manufaktur
2. Peminjaman/penembalian
3. Pengawasan penyediaan barang
4. Pemesanan melalui telepon
5. Pembakuan akuntansi
6. Rincian biaya
7. Temu kembali informasi
8. Sirkulasi/peminjaman antar unit
9. Bibliografi musik nasional
10. Sistem penjualan elektronik terpadu
I. Kerja sama penyimpanan
J. Kerja sama penyediaan fasilitas
K. Pertukaran publikasi
L. Kerja sama antar pustakawan
M. Kerja sama pendidikan dan pelatihan
KEGIATAN BELAJAR 2
KERJA SAMA PELAYANAN INFORMASI
A. Kerja Sama Pelayanan Informasi Berbasis Jaringan
1. Perkembangan Silang Layan konvensional Menuju ke Silang Layan Berbasis Web
2. Tujuan Silang Layan Antar Perpustakaan
Secara Umum bertujuan :
a. Memenuhi permintaan Informasi yang di butuhkan pengguna perpustakaan, utamanya bila informasi yang di cari tidak tersedia di mana ia berada.
b. Meningkatkan nilai informasi
c. Meningkatkan pendapatan ( revenue ) untuk berkelanjutan layanan.
3. Terbentuknya Jaringan Silang Layan.
Menurut Sulistyo-Basuki, 2007 jasa silang layan dapat di rinci dalam bentuk:
a. Pinjam antar perpustakaan khusus koleksi digital.
b. Akses pengguna dari berbagai lembaga.
c. Pengunduhan ( download ) materi digital.
d. Penghantaran ( delivery ) artikel dari majalah/jurnal elektronik.
e. Pemberian jasa perpustakaan dan informasi kepada perpustakaan lain.
0 komentar:
Posting Komentar